Ottawa (ANTARA News) – Kanada mempertimbangkan larangan barang elektronik di pesawat dari Turki, Timur Tengah dan Afrika Utara setelah pemerintah Amerika Serikat dan Inggris mengumumkan larangan serupa, menurut pernyataan menteri perhubungan, Selasa (21/03) waktu setempat.
"Kami masih mendalami informasi yang kami peroleh. Kami akan meninjau informasi ini secara hati-hati dan melakukan diskusi dengan para kolega kami," ujar Menteri Perhubungan Kanada Marc Garneau kepada awak media.
"Informasi (ancaman) tersebut diberikan kepada kami oleh badan intelijen negara-negara lain," ujarnya.
(Baca juga: AS larang penumpang pesawat dari 13 negara Timur Tengah bawa perangkat ini)
Ketiga negara secara rutin saling berbagai informasi intelijen, termasuk tentang ancaman terorisme, sebagai bagian dari aliansi intelijen Lima Mata.
Garneau mengatakan ia akan membahas potensi ancaman terhadap maskapai penerbangan dengan Menteri Keamanan Publik Kanada Ralp Goodale dan "kami akan memberikan keterangan kepada publik setelah mengambil keputusan."
AS sebelumnya melarang laptop dan komputer tablet di kabin pesawat untuk penerbangan dari bandara di delapan negara dan memperingatkan bahwa ekstremis berencana menyerang pesawat menggunakan bom dalam perangkat elektronik.
Larangan otoritas AS meliputi seluruh perangkat elektronik lebih besar daripada smartphone, seperti laptop, tablet dan konsol game portabel.
(Baca juga: Inggris juga larang laptop dan tablet dibawa ke kabin pesawat)
Penerjemah: Ida Nurcahyani
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017